Duet Prabowo Subianto-PDIP, Melihat Lagi Isi Perjanjian Batu Tulis

Duet Prabowo Subianto-PDIP, Melihat Lagi Isi Perjanjian Batu Tulis

BOGOR - Perjanjian Batu Tulis pernah dibuat PDIP dan Partai Gerindra. Namun, isi dari kesepakatan ini ada yang belum diwujudkan, yakni Megawati Soekarno Putri mendukung pencalonan Prabowo sebagai calon presiden pada tahun 2014.

Poin 7 Perjanjian Batu Tulis itu, tidak diwujudkan karena pada tahun 2014 PDIP memilih mengusung Joko Widodo - HM Jusuf Kalla. Dan lagi-lagi tak diwujudkan pada Pilpres 2019.

Lantas, apakah perjanjian itu akan terwujud pada Pilpres 2024?

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengingatkan agar Prabowo Subianto hati-hati dengan pengkhianatan khususnya soal perjanjian Batu Tulis II.

“Catatan sejarah politik Indonesia itu selalu ada penghianatan. Dari soal yang sifatnya ideologis sampai yang sifatnya pragmatis, misalnya soal jatah menteri sampai soal pencapresan.

Termasuk dalam soal pencapresan Prabowo dalam kisah perjanjian Batu Tulis,” ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Bahkan kata Ubedilah, para politisi di Indonesia juga sering saling menjebloskan rival politik dalam perkara korupsi hingga gusur menggusur kekuasaan demi ego kekuasaan.

Dengan demikian, Prabowo diingatkan waspada jika berpasangan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024 untuk menjalani perjanjian Batu Tulis II.

“Saya kira semua politisi mesti hati-hati dalam berpolitik dan membangun koalisi dengan partai yang memiliki budaya dan ideologi yang berbeda. Termasuk Prabowo,” kata Ubedilah.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: